rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

16 June 2009

WOW!!! Indonesia Juara 4 sebagai Negara dengan Utang Terbesar

Hari ini, saat aku duduk-duduk di selatsar kampus, ada loper koran lewat dengan menawarkan 'Media Indonesia' kepadaku dan teman-teman. Aku tertarik melihat judul Headline-nya 'Utang RI Terbesar Keempat di Negara Berkembang'. Langsung saja aku beli satu koran itu. Saat membacanya, aku benar-benar terkejut, sungguh angka yang fantatis, utang Indonesia memang sangat besar, sekitar US$ 67 miliar. WOW!!! Dikatakan bahwa setiap warga negara Indonesia menanggung Rp 7 juta utang negara tersebut. Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Meksiko,Brasil, dan Turki. Data Departemen Keuangan menunjukkan total utang pemerintah Indonesia hingga 29 Mei 2009 mencapai Rp 1.700 triliun. Kapan lunasnya ya kalau utangnya sebesar itu?!
Dan ternyata, besarnya pembayaran utang tiap tahun hampir sama dengan 3 kali anggaran pendidikan! 11 kali anggaran kesehatan! dan 33 kali anggaran perumahan serta fasilitas umum! OMG! Namun, ironisnya, Menkeu kita tercinta, ibu Sri Mulyani menyebutkan utang Indonesia masih managable. Karena, rasio utang terhadap produk domestik bruto terus menurun justru ketika banyak negara lain memiliki rasio utang terhadap produk domestik bruto naik. Beliau menjelaskan dari 2003 ke 2008, rasio utang terhadap produk domestik bruto turun 30%. Padahal, rasio utang Jepang pada periode tersebut melonjak 30%, Inggris naik 12%, dan AS naik 10%. Sementara itu, Koalisi Anti Utang memandang upaya justifikasi peningkatan utang Indonesia sebagai suatu yang wajar adalah menyesatkan, karena transaksi utang luar negeri selama ini justru menyebabkan hilangnya harga diri bangsa dan kedaulatan ekonomi nasional. Koalisi Anti Utang saat ini gencar untuk mendesak pemerintah untuk mengupayakan penghapusan utang lama dan penghentian utang baru. Memang, utang luar negeri dinilai tidak lebih dari alat intervensi dan eksploitasi negara utara pada negara selatan.
Aku setuju sekali kalau utang Indonesia dihapuskan, supaya bangsa ini bangkit dari keterpurukan karena kemiskinan. Sudah utang yang harus ditanggung besar, ditambah lagi dengan kelakuan para oknum pejabat politik negeri ini yang pengen kenyang makan berlian, mobil mewah, dollar, rumah milyaran dengan uang rakyat. Jelas saja, fasilitas untuk rakyat makin minim. Akses pendidikan dan kesehatan pun makin susah ditembus terutama bagi mereka para 'wong cilik', karena dana untuk membangun itu semua dikiiiiit bet gara-gara dipakai untuk bayar utang dan ngasih makan pejabat ****!

12 June 2009

Dari Dokter Kulit Hingga Ke Warnet

Sebenarnya sudah lama ingin mem-posting tulisan ini. Namun karena keterbatasan waktu dan kesibukan yang tak menentu, baru inilah kesempatan yang tepat untuk mempublikasikannya. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 12 Juni 2009, pukul 19.30 WIB, aku, Bebeth, dan Olga pergi ke klinik praktek dokter kulit di Jln. Bumijo. Setelah menunggu lama antrean di klinik itu, lalu konsultasi, dan menebus resep di apotek, kami pun memutuskan untuk makan di 'vietnam'. Di sana kami hanya memesan 2 porsi makanan untuk dibagi 3 (pelit kalee!). Dengan tampang bodoh kami melahap itu dengan cepat karena ibu hamil yang punya warung makan tersebut akan segera pulang. Setelah puas melahap makanan itu dengan cepat dan tanpa sisa. Lalu, kami berpisah jalan, aku dan Bebeth pergi ke warnet, sedangkan Olga pulang ke kostnya. Biasa saja??? Memang...

Yang menarik adalah:
Di klinik praktek dokter kulit (lupa namanya siapa)
Seorang mbak2 datang dengan rok selututnya, lalu duduk di depan kami dengan menaikkan sebelah kakinya ke lutut kakinya yang lain. Dengan bijaknya Bebeth berkomentar...
Bebeth: mbak ini pake rok tapi duduknya kayak gitu?!
Nopi: Entah, ngangkang pulak, mending aku lha, aku duduk ngangkang tapi pake celana.
Percakapan ini dilakukan dengan suara yang tidak berbisik-bisik, sehingga dapat dipastikan mbak2 itu mendengarnya. Dengan tatapan sinis ke arah kami, mbak2nya menurunkan kakinya dan merapatkannya.
Di 'vietnam'
Olga: minta piring lagilah sana nop, kayak susah makan cuma pake 2 piring tapi orangnya 3, mana yang makan pun gajah semua.
Nopi: ngambil piring sendiri dari gerobak yang jualan
Bebeth: satu lagi nop.
Nopi: Ga mau, ambil sendiri.
Bebeth: Eeergh....
Di Warnet
Aku dan Bebeth memutuskan untuk ke Ramanet sebelumnya...
Bebeth: Mas ada yang kosong?
Masnya: Ada. Mau yang smoking area ato no smoking area?
Bebeth: No smoking donk.
Masnya: Ada sih mbak tapi koneksinya lagi down. Gimana?
Nopi: Trus kalo yang Smoking lagi down juga?
Masnya: Iya mbak.
Bebeth: O ya udah, makasih ya mas.
Kami keluar dari situ dan di parkiran...
Bebeth: Bodoh kali mas itu. Kalo dua-duanya lagi down koneksinya, trus ngapain dia nanya mau yang smoking ato no smoking?!
Nopi: Ntahlah, cowo jaman skarang aneh memang, trus bodok.
Bebeth: Iya, betul. Trus harus kita bayar parkir? kan cuma sebentar si junior disini (nama motornya Bebeth).
Nopi: Ga usah langsung aja pergi. Ayoklah ke Royale.
Sesampainya di Royale akhirnya kami mendapat tempat dan betah nongkrong di situ hingga jam setengah 1 pagi. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang, tapi sebelumnya kami mampir dulu di Indomaret depan Royale.
Setelah belanja....
Bebeth: Kenapa orang-orang ini?! Kalo ada cewe keluar jam segini diliatin. Jadi cuma cowo aja rupanya yang boleh keluar jam segini?!
Nopi: Hmmmmm....
Bebeth: Eh, kau tengok dulu itu, aku kira tulisan itu bacanya BECEK, padahal BREAK.
Nopi: Udah mabok AC kayaknya kita, gara-gara kelamaan di dalam warnet itu.

Nggak lucu ya? Maap lha!!! Ga bisa lagi minta maap?!

11 June 2009

TeP-UGM Road To Sinar Sosro-Ungaran: Part I

Rabu, 10 Juni 2009
PT. Sinar Sosro
Jln. Raya Semarang-Bawen Km.28 No.118
Cab. Ungaran, Kec. Bergas, Kab. Semarang, Jawa Tengah


Proses Produksi Teh Botol Sosro
Siapa yang tak kenal minuman yang satu ini? Produk Indonesia ini sudah lekat di hati masyarakat Indonesia. Apapun...enaknya minum teh botol Sosro!
Begitulah kira-kira slogan produk ini. Pada tanggal 10 Juni 2009 kemarin, Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknik Produk dan Proses Pertanian I, dan Teknik Sanitasi Industri Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada berkesempatan untuk mengunjungi dan melihat proses produksi teh botol Sosro.
Teh botol Sosro dibuat dari 3 bahan baku yaitu, teh hitam, air, dan gula. Daun teh didatangkan langsung dari perkebunan teh (Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Jawa Barat) milik Rekso Group yang merupakan perusahaan utama yang menaungi PT. Sinar Sosro dan anak perusahaan lainnya. Daun teh yang digunakan merupakan 3 lembar daun pucuk teratas. Daun teh segar lalu diproses menjadi teh hitam. Air yang digunakan pun tidak sembarangan. Air tersebut berasal dari kedalaman 150 m di bawah permukaan tanah, sehingga kebersihannya terjamin serta tidak merusak lingkungan sekitar. Air melewati tahap pelunakan air untuk menghilangkan kesadahannya dengan menggunakan softener buffer. Sedangkan gula yang dipakai sebagai pemanis juga merupakan gula pilihan yang berasal dari industri yang baik dan tepat guna.
Teh hitam direbus bersama dengan air pada suhu 100°C hingga menghasilkan sirup teh pahit. Gula juga direbus dengan air pada suhu 100°C hingga menghasilkan sirup gula. Kedua hasil perebusan tersebut kemudian dialirkan ke tangki pencampuran untuk disatukan. Setelah menyatu, sirup teh manis ini disterilkan pada suhu di atas 90°C. Setelah penyetrilan, sirup teh manis tersebut dialirkan melalui pipa stainless steel ke tangki penampungan, kemudian diisikan ke botol-botol steril, lalu ditutup dengan tutupnya yang juga steril untuk mencegah kontaminasi udara luar. Teh yang telah dikemas tersebut kemudian dicuci lagi dengan air panas, lalu dilihat keseragaman warnanya, dan dicetak kode produksinya. Botol-botol berisi teh tersebut siap dipindahkan ke krat-krat dan kemudian didistribusikan yang sebelumnya telah diberi perlakuan quality control terlebih dahulu.

Proses Sterilisasi Botol dan Tutup
Botol-botol yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu. Botol-botol tersebut dicuci dan disiram dengan air panas berkali-kali, lalu diseleksi lagi oleh pekerja pabrik. Sementara itu, tutup-tutup disterilkan dengan menggunakan sinar UV.

PENEMUAN SEPANJANG DJOKJA-UNGARAN

Menyadari bahwa sesungguhnya pekerjaan petani membuat alam menjadi begitu indah, suatu kerja yang remeh, namun kehidupan dunia bergantung pada itu. Mengapa indah? Jalur penggarapan, jarak tiap bibit, dan sengkedan itu, dan lumpur cokelat, dan air membuat alur sendiri berbentuk seperti lukisan indah dan enak dipandang mata...

PENEMUAN I
Si tua renta bercaping itu tampak kotor...
Si tua renta yang sudah dapat dipastikan miskin harta...
Dengan terik matahari yang tak bersahabat...
Siang itu, memang tak ada tiang awan...
Si tua renta membungkuk dengan daun-daun runcing di tangannya...
Dengan pasti ditancapkan bibit padi itu di tanah olahan yang berbau dan blenyek...
Tangannya begitu sigap menancapkan bibit itu...
Menakjubkan! bibit-bibit itu berbaris rapi, rata...
Sungguh perkiraan si tua renta memang hebat...
Si tua renta yang baik...
Mau bersusah untuk memberi mulut-mulut manusia makan dengan imbalan yang tak setimpal...
Dunia bisa makan...
Alam jadi begitu indah...
Karena si tua renta bercaping itu...

PENEMUAN II
Sungguh alam nan raya negeri ini menakjubkan...
Mata kantuk terasa segar sesaat setelah menatap alam di tengah pulau Jawa yang kecil ini...
Pohon tinggi, tinggi sekali!...
Pohon rendah yang mencekam dengan akar yang mencuat dan batang yang terukir abstrak...
Bukit-bukit yang gempal dan hijau...
Sawah yang terhampar sangat luas...
Jurang yang dalam tampak bagai labirin yang memesona...

PENEMUAN III
Si bapak berkumis menyebalkan...
Membawa kami entah kemana...
Seorang teman ada yang tahu si bapak berkumis salah jalur...
Si bapak berkumis sepertinya tak mau disalahkan...
Dasar manusia!...
Bayangan akan kebun kopi yang indah...
Kerinduan akan pengalaman luar biasa...
Sirna seketika...
Kala keputusan berat dikeluarkan...
Kami harus pulang dengan kekecewaan...

PENEMUAN IV
Legenda Rawa Pening
Rawa Pening, Gunung Merbabu, Telomoyo, Ambarawa, Jawa Tengah
Konon, sepasang kekasih Hajar Selakantara dan Endang Puspasari menjalin cinta terlarang, karena Endang adalah abdi Hajar. Hingga Endang hamil dan melahirkan seorang bayi. Namun aneh, bayi itu berwujud ular naga dan diberi nama Baru Klinthing. Karena malu, Hajar pergi meninggalkan Endang dan Baru Klinthing. Seiring dengan tumbuhnya Baru Klinthing, Ia selalu menjadi ledekan teman-teman sebaya karena wujudnya yang aneh.Suatu ketika, bertanyalah Baru Klinthing pada sang ibu dengan berlinang air mata, "Bu, mengapa wujudku aneh begini? Mengapa aku tidak normal seperti yang lain? Bapak pun aku tak punya." Endang pun mengisahkan sang ayah pada Baru Klinthing bahwa sang ayah sesungguhnya adalah seorang yang sakti. Lalu, Endang menyarankan Baru Klinthing untuk mencari ayahnya dan meminta pertolongan padanya. Mengembaralah Baru Klinthing hingga akhirnya bertemu dengan sang ayah. Sebenarnya, Hajar tidak ingin mengakui Baru Klinthing sebagai ayahnya, namun karena martabatnya, Ia pun mengakui Baru Klinthing sebagai anaknya. Selanjutnya, oleh ayahnya, Baru Klinting disuruh bersemedi. Ia harus bermeditasi dengan posisi tubuhnya mampu melingkari gunung. Seandainya Baru Kinting sanggup memenuhi persyaratan ini, ia akan berubah wujud menjadi manusia sempurna. Harapan baru, membuat Baru Klinting melakukan “tapa brata” memohon petunjuk yang Kuasa.Waktu berlalu, Baru Klinting yang merupakan sosok naga, mencoba melingkarkan tubuh raksasanya ke gunung. Namun, ia tak mampu. Yang menyakitkan jaraknya hanya tinggal sejengkal. Nah, supaya benar-benar sampai, ia menjulurkan lidahnya. Lidahnya ini, mampu menyentuh ekornya.Pada saat itulah, Hajar memotong lidah Baru Klinting, yang membuat sang naga kesakitan. Bagaimana kisah tentang Hajar tak banyak yang tahu. Plot cerita mengarah pada Baru Klinting, yang usai tragedi itu benar-benar berubah menjadi bocah lelaki berwajah buruk. Si bocah dalam kondisi lapar masuk ke wilayah desa yang saat itu tengah berpesta. Sayang, tidak ada yang bersedia menerima bocah itu, apalagi memberi makanan. Hanya hinaan yang ia terima. Nasib baik masih menaungi bocah, seorang janda baik hati mau menerimanya. Janda ini bersedia menerima si bocah dan memberi makan ala kadarnya. Kebaikan hati si janda membuat bocah Baru Klinting tersentuh. Sebelum pamitan meninggalkan rumah si janda, ia berujar, ”Ibu yang baik hati, saya pesan, kelak seandainya desa ini dilanda banjir, naiklah lesung sambil membawa alu. Kelak, Ibu akan selamat. Begitulah, si bocah meninggalkan rumah ibu baik hati itu, dan menghampiri keramaian desa. Ia menancapkan sodo lanang (lidi) ke tanah. Siapa yang sanggup mencabut lidi ini? Dari main-main, banyak yang penasaran, masa iya, tidak ada yang bisa mencabut lidi itu. Dan memang tidak ada yang bisa. Lalu, si bocah mencabut sodo lanang. Muncratlah air dari bekas tancapan lidi. Dengan cepat air mengalir, menenggelamkan desa itu. Semua warga desa yang menghina bocah Baru Klinting lenyap. Yang selamat hanya janda penolong baru dengan perahu lesungnya. Luapan air yang terus mengalir ini, kemudian berubah menjadi danau yang sedemikian luas. Banyak yang menyebut, janda ini adalah Endang Pusporini.Menurut kepercayaan masyarakat, lesung ini terus membawa janda ke daerah yang aman. Lesung ini kemudian berubah menjadi batu besar dan hingga sekarang batu itu masih ada. Letaknya, tak jauh dari Pauline, toko roti legendaris di Ambarawa.

09 June 2009

Sedikit Hasil Penemuan di PT. Madu Baru, Bantul, Yogyakarta

Tepatnya tanggal 8 Juni 2009, saya beserta dengan teman-teman mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada lainnya yang juga mengambil mata kuliah Mesin Pengolahan Produksi Pertanian berkunjung ke pabrik gula milik PT. Madu Baru untuk menunaikan acara praktikum mata kuliah tersebut. Sesampainya disana, kami disambut dengan baik oleh pihak Humas PT. Madu Baru. Sekian lama, kami berdiskusi, saya pribadi mendapat banyak informasi. Ternyata, PT. Madu Baru yang didirikan pada tahun 1955 ini di tahun 1966 merupakan pabrik gula termegah se-Asia Tenggara. Namun, siapa yang menyangka saat ini gelar membanggakan tersebut tidak lagi bersanding di belakang nama PT. Madu Baru. Kini, PT. Madu Baru kalah saing dari segi produksi, keadaan pabrik, dan sebagainya. Kondisi pabrik sendiri saat ini terlihat tidak terawat. Lingkungannya kotor, tata letak alat dan mesin yang sepertinya semrawut, tenaga kerja teknisi yang kurang memperhatikan keselamatan kerja dan higienitas produk, serta kurangnya perawatan kepada alat dan mesin. Hal ini secara nyata terlihat. Misalnya, warna asap yang keluar dari cerobong pembuangan yang hitam pekat, menandakan efisiensi mesin yang rendah karena pembakaran yang tidak sempurna. Namun demikian, kita harus acungi jempol untuk PT. Madu Baru, atas partisipasinya secara langsung yang memasok bahan baku tebu dari perkebunan propinsi setempat dan sekitarnya. Hal ini, sedikit banyak mendayagunakan produk pertanian setempat dan tidak memilih memasok dari daerah lain. Selain itu, pemasarannya juga terbilang hebat karena berhasil menembus sebagian besar pasar di Pulau Jawa dan beberapa propinsi luar Jawa. Diharapkan, PT. Madu Baru dapat memperbaiki kondisi pabriknya saat ini dan meningkatkan kinerja serta performa alat dan mesin, agar didapat produk yang layak dan baik. Jika hal tersebut terpenuhi, bukan tidak mungkin gelar sebagai pabrik gula termegah di Asia Tenggara akan didapat kembali. Senang bisa berkunjung ke pabrik gula PT. Madu Baru.

I'm Not O-Fucking-Kay!

1).
hair-fall, aargh!!!

2).
kamar berantakan!

3).
I'm sick of writings!

4).
E.M.O

5).
NGE-LAUNDRY!

6).
pengen rokok! pengen beer!
but, i'm not a smoker and just a socially drinker! Dimana idealisme saya jikalau demikian?

7).
JEALOUS! dengan si ini, si itu, si onoh, because of bla...bla...bla...

8).
mendadak tertarik dengan SEKSOLOGI! and you know? gw mengetahui dengan baik beberapa teori

9).
GILA FACEBOOK!

10).
LAPORAN PRAKTIKUM ADALAH SEGALANYA!

11).
kehabisan underwear

12).
menulis sesuatu yang terdengar liar dan kasar adalah gaya saya saat ini. You know...beberapa tulisan vulgar dan penuh makian

13).
beli koran dan majalah, tapi ENGGAK dibaca

14).
mempunyai hasrat yang sangat besar untuk MEMUKUL HABIS seseorang, siapapun itu!

15).
mengetik note bodoh ini di dini hari dengan laptop di atas lutut.

16).
tidak mengerti apa esensi dari note ini sebenarnya

17).
TAIK KUCING!!!

04 June 2009

ANJENGG KAMPONGG!!!

kukuruyuuuuuk!!!!!!!@#$%^&*
Poniyem keluar dari rumah majikannya dengan tergesa-gesa. Dia sadar sepenuhnya jika tidak cepat-cepat sampai di pasar dan mendapatkan bahan-bahan untuk menu makan hari ini, Ia akan dicaci maki dan jadi sasaran lontaran benda-benda yang bisa menyakitkan jika terhempas ke tubuh, seperti palu, piring, gayung, kucing dengan kuku utuh yang tajam, dan sebagainya oleh si tante girang, janda menor yang tak tahu diri, yang tak lain adalah majikan Poniyem. Sungguh tragis nasib Poniyem hari itu, di jalan Ia dihadang seekor anjing kampung yang tegap, berbulu hitam, dan tampak sok berkuasa.
Triiiiing....@#$%^&*
Si anjing kampung menjejerkan gigi-gigi tajamnya di hadapan Poniyem.
Grrrrrrrr.....@#$%^&*(
Si anjing kampung tampak menantang Poniyem yang berpipi tebal dan berbetis empuk.
Oh My God!
Poniyem tampak ragu-ragu melangkah.
Dzinggghhhhhhh@#$%^&*
Si anjing kampung melompat dan mengedarkan sergapannya ke arah Poniyem.
Hyaaa....Dishhhh...tangggg...@#$%^&*
Dengan sigap Poniyem mengangkat rok daster bunga-bunganya dan mengarahkan flats bersol keras sepuluhribuan yang baru saja dibelinya kemarin di pasar ke arah si anjing kampung.
kaing...kaing@#$%^&*
Si anjing kampung tak mengira sol flats Poniyem begitu keras, sehingga dengan mantap menerjang perutnya dan sukses melebamkan otot-otot perutnya.

Asshole! Dasar ANJENGG KAMPONGG!!! Macem-macem lo ama gue!
Dengan dada yang terbusung atas kemenangannya, Poniyem melanjutkan langkahnya ke pasar. Tiba-tiba...
prattttt....@#$%^&*
Damn! yang kau pikirnya ini jalan bapakmu?! Holyshit!
Sebuah sepeda motor butut melaju kencang di atas genangan air kotor berwarna coklat dan dengan tidak sengaja namun tanpa rasa bersalah menyipratkan air itu ke wajah mungilnya Poniyem.

Dengan wajah tertekuk sana-sini, Poniyem melanjutkan perjalanannya ke pasar. Dengan segenap kekuatan yang separuhnya terserap amarah, akhirnya Poniyem sampai juga di pasar. Di pasar, Poniyem membeli bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe keriting, daging sapi, daging kambing, ikan lele, ikan hiu, tahu, tempe, susu kedelai, susu kuda liar, terong dan andaliman.
Setelah yakin semua bahan sudah terbeli, Poniyem kembali pulang ke rumah majikannya. Saat ini Ia berharap perjalanannya akan adem-ayem, Sukur-sukur kalau Justin Timberlake nyasar di Indonesia dan minta diantar.

Poniyem dengan sukses dan bahagia sampai di rumah majikannya. Namun,
Grrrrr...@#$%^&*(
Dsing.,,,,@#$%^&*
Sang majikan, yang seorang tante girang, janda menor tak tahu diri, telah menanti dengan sorotan mata tajam yang horor di depan pintu rumahnya yang megah bak istana.

Iyeeeeeeeeeeeeeeeemmmmmmmm!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
dari mane aje lo?????? jam segini baru pulang dari pasar?????? harusnya lo udah di dapur sekarang!!! harusnya lo udah masak dan bikin sarapan buat gue....bla...bla...bla..blaa......

Poniyem hanya bisa terpaku menunduk di depan majikannya yang 'enggak banget' itu.
prang!!!@$%^&*
Vas bunga di meja teras rumah dilemparkan sang majikan ke arah Poniyem.
Tessss......
Darah menyucur keluar dari jidat Poniyem.
Sang majikan masuk ke rumahnya dan Poniyem mengikuti dari belakang.
Namun, tak disangka-sangka, Poniyem mengeluarkan seluruh belanjaannya, lalu meraih cabe merah dan cabe keriting, kemudian di lumatkan di mulut sang majikan.
Aaaargh...peedas!!!!
Bawang merah, bawang putih dilemparkannya ke pantat sang majikan.
Auw...Auw!!
Daging sapi, daging kambing dibekamkan di wajah sang majikan.
Blup..blup...
Ikan lele dan ikan hiu dengan sukses membekap mulut sang majikan.
Hmp..hmp...
Susu kedelai, susu kuda liar disiramkan ke tubuh sang majikan.
Iyuuuuuhhhh....
Tahu dan tempe disumpalkan di bra sang majikan.
Ehh, kuwang ajuawh...
Andaliman ditempelkan di mata sang majikan.
Aiiihhh makkkkkk.....
Terong dipukul-pukulkannya ke kepala sang majikan.
Adawh..adawh...

Taik! Dasar janda gatal! ANJENGG KAMPONGG!
You sucks ma'am! Gue udah bosen diem aja lo siksa!

Memang, ANJENGG KAMPONGG!!! sesungguhnya adalah sang majikan yang dengan semena-mena menyiksa Poniyem selama ini. Benar-benar ANJENGG KAMPONGG!! tingkah lakunya, tidak berprikemanusiaan.

Nikmatnya Bercinta? Tanya Perawan Bodoh

Si perawan bodoh dengan teman gilanya melangkah menyusuri jalan...
Sungguh malam minggu...
Ramai, gelap, dan basah...
Sana sini pasangan muda-mudi seliweran
Pemuda tak tampan menuntun kekasih gobloknya masuk ke tempat gelap, berumput, berpagar, tertutup dedaunan...
Birahi tampak memuncak...
Si perawan bodoh dan teman gilanya terus berjalan...
berjalan...
berjalan...
sampai di tempat yang tak seberapa...
Kanan, dua bibir menyatu
Kiri, tangan seorang pria di dada seorang wanita...
Depan, seorang perempuan menggenggam erat tangan lelakinya...
Akankah lelaki itu berlari?...
Sehingga harus dipegangi...
Atau memang buta?...
Sehingga harus dituntun...
Belakang, hanya seorang bapak tua yang keriput
Di tangga, tiga pasang kekasih memadu cinta...
Di meja makan, lesbian bertatap mata penuh kasih...
Di dekat air mancur, perempuan bermuka jalang menghisap rokok sang pacar...
Semua bercinta...
Mengapa orang bilang bercinta?...
Nafsu jahat dibilang cinta...
Sungguh si perawan bodoh yang polos...
Tak paham dengan pemandangan itu...
Teman gilanya pun tak kalah polosnya...
Sepertinya bercinta itu nikmat...
Si perawan bodoh pikir begitu...
Apa benar?...

Facebook Jadi Ajang Olok-olokan

Pernah dapat tagging a photo dari teman anda di facebook? Atau mungkin anda pernah meng-tag sebuah foto kepada teman anda? Kira-kira untuk apa anda meng-tag foto kepada seseorang jika seseorang itu tidak terdapat di dalam foto itu? Mungkin sekedar iseng, untuk mendapat komentar penilaian mengenai foto itu, atau memperolok seseorang di dalam foto itu? Hal yang paling sering menjadi alasan adalah memperolok seseorang yang ada di dalam foto itu. Foto dari candid camera atau koleksi foto-foto lucu seseorang bisa saja dimunculkan di Facebook, lalu di-tag kepada teman-temannya, dan teman-temannya dengan semena-mena akan memberi komentar nyeleneh yang memperolok foto atau orang di dalam foto itu. Sungguh fenomena sosial yang merisaukan. It's okay, jika orang yang menjadi korban tidak tersinggung, tapi akan jadi masalah jika orang itu tersinggung akan perbuatan yang mencelanya. Memang maksudnya sekedar bercanda, tapi jangan sampai kelewatan ya. Saya sendiri pernah menjadi korban kejahilan seorang teman. Aktivitas saya di laboratorium ketika sedang praktikum diabadikan dalam sebuah foto yang diambilnya diam-diam, lalu beberapa waktu kemudian foto itu di-post di facebook, lalu di-tag ke teman-teman kampus saya, dan bermunculanlah komentar-komentar degil dari mereka. Untung saya fine-fine saja dan menganggap itu lucu, jadi tidak ada pertumpahan liur beradu mulut atau sampai pertumpahan darah. Saya bukan orang yang munafik, saya juga selalu meninggalkan comment olokan jika mendapat tagging sebuah foto teman yang 'lucu'. Komentar yang dilontarkan akan semakin panas jika disertai dengan isu-isu mengenai si korban. Yang meninggalkan komentar pun biasanya beradu komentar saling olok-olokan. What a Joke!