rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

22 May 2009

Malam Seharga Rp 2.000.000,-

Seorang biasa bersama 2 orang biasa lainnya baru saja melewati malam yang tidak biasa bagi mereka bersama beberapa orang yang tidak biasa yang menganggap malam itu biasa saja. Seorang biasa itu bersama dengan 2 temannya yang orang biasa juga tidak lebih dari orang dari kalangan biasa yang berstatus sebagai mahasiswa di perguruan tinggi yang katanya 'Otak Indonesia', sedangkan orang-orang tidak biasa itu terdiri dari orang-orang berjenjang pendidikan lebih tinggi dari 3 orang biasa tadi, berkantong tebal, dan dari kalangan ber-title ini itu yang luar biasa. Anda tahu? Istri Wakil Rakyat, anak pengusaha besar, adik sepupu vokalis band terkenal, dan sebagainya. Baiklah, salah satu dari orang tidak biasa tersebut baru saja menginjak usia seperempat abad dan bermaksud merayakan hari jadinya itu di sebuah Restoran ternama di kota Yogyakarta. Dia mengundang teman-temannya, teman adik perempuannya, temannya teman adik perempuannya, pacar adik perempuannya, dan sepupunya. Seorang biasa ini adalah temannya teman adik perempuannya yang memang sudah mengenal si empunya acara. Dia merasa beruntung memang bisa mengenal 2 orang biasa lainnya yang berteman dengan orang-orang tidak biasa tadi, karena seorang biasa ini bisa mengenal orang-orang tidak biasa itu. Suatu waktu di hari Jumat, 22 Mei 2009, pergilah seorang biasa ini bersama rombongan 2 temannya yang orang biasa bersama salah dua orang tidak biasa ke Restoran ternama tersebut. Dia masih harus menahan tawa! Tawa bukan emosi, kala salah satu dari temannya yang orang biasa berkicau tidak jelas karena keterlambatan seorang biasa ini. 3 orang biasa ini berpenampilan sangat casual (sangat biasa!), sedangkan orang-orang tidak biasa itu berpenampilan rapi. 3 orang biasa ini sudah was-was dari awal takut akan diusir oleh security Restoran ternama tersebut karena penampilan mereka. Namun, untunglah, karena 3 orang biasa ini akan menghadiri acara orang yang tidak biasa bersama orang-orang yang tidak biasa, jadinya mereka bisa keluar-masuk Restoran ternama tersebut dengan leluasa. Sesampainya di meja bertuliskan Reserved, rombongan itu langsung disodori menu list andalan Restoran ternama itu. 3 orang tidak biasa itu sungguh tidak biasa melihat daftar harga produk yang ditawarkan, begitu banyak angka nol. Sementara, orang-orang yang tidak biasa hanya membolak-balik menu list dengan ekspresi biasa-biasa saja dan tidak tersirat ketakjuban atau keterkagetan di wajah mereka seperti di wajah 3 orang biasa tadi.
Seorang biasa tadi dengan tampang melongo mengucapkan sebuah nama minuman yang tidak biasa baginya kepada waiter. 'Luv Potion-nya satu ya mas'...Nah lho?! Apaan tuh?! Luv Potion adalah minuman yang merupakan campuran dari Orange, Lime, Cranberry, Strawberry, dan soda. Harganya? Tolong jangan ditanya! Setelah meng-order minuman, appetizer disajikan, dengan bodohnya seorang biasa ini langsung melahapnya dengan tambahan sedikit salt dan pepper. Seorang bodoh ini melahapnya seolah appetizer itu adalah hidangan utama. Lama kemudian, hidangan utama dan minumannya disajikan. Kumpulan orang-orang ini langsung saja melahapnya, karena memang sudah sangat lapar dan tidak sabar karena sudah menunggu lama untuk hidangan ini. What a food! Makanan yang tidak biasa dengan harga selangit bagi 3 orang biasa tadi. Maknyuzz! Setelah kenyang melahap hidangan tersebut, seorang biasa bersama dengan salah satu temannya yang orang biasa belum puas dengan minumannya. Mereka meng-order segelas Milkshake Vanilla, tetapi karena stock kosong, akhirnya mereka meng-order Milkshake Strawberry. Hidangan datang lagi, kali ini dessert dengan buah-buah segar yang manis. Sungguh kelaparan seorang biasa ini benar-benar berubah menjadi kekeyangan yang tidak biasa.
Setelah puas dengan hidangannya, orang-orang ini melanjutkan acara malam itu dengan obrolan-obrolan tengil ala anak muda, tertawaan yang besar-besar, kegaduhan, dan blitz kamera. Malam semakin larut, orang-orang ini memutuskan untuk menyudahi acara mereka di Restoran ternama itu. Rombongan orang-orang tidak biasa itu melanjutkan acaranya di sebuah club ternama. Tidak lengkap katanya kalau tidak pakai clubbing. Sementara, 3 orang biasa tadi memutuskan untuk pulang ke kost masing-masing, cuci muka, cuci tangan, cuci kaki, ganti pakaian dengan piyama, berdoa, lalu tergeletak manis di atas kasur, dan pulas. Tebak harga yang harus dibayar untuk sedikit hidangan di Restoran ternama tadi! Ya, benar! Rp 2.000.000,lebih. Ya iyalah bisa jawab...udah ada di title jawabannya. Jayus!

wadoh mak! pusing kepala dengar harganya!

Riris Simanjuntak: Nama Pasaran!

Sungguh tidak enak dipandang mata dan membuat sakit telinga orang-orang yang bernama Riris Simanjuntak judul tersebut. Namun, memang begitulah kenyataannya. Di dunia ini sungguh banyak sekali yang bernama Riris Simanjuntak. Teringat sudah lebih dari 2 orang yang mengira aku adalah teman lama, sepupu, sampai teman kampusnya, hanya karena namaku sama dengan orang yang dimaksud. Suatu ketika, ada orang mem-posting tulisan di wall Facebookku dengan pernyataan kangennya "Wah, ris akhirnya kita ketemu di Facebook juga, gimana kuliahnya?'. Suatu ketika setelah ketika itu, seorang lagi mengira aku adalah teman sepermainannya sewaktu SD dulu. Dia mengirim message via Facebook yang berisi 'Ris, ini kamu kan? Apa kabar? Aku teman SDmu dulu lho, inget ga?'. Suatu ketika setelah ketika-ketika itu, seorang teman SMAku mengira aku adalah teman kampusnya. Dia memberi comment di wall post Facebookku yang berbahasa Pontianak yang berdialek melayu. 'Wah, Dimas ngajarin Riris bahasa Pontianak yang ga bener nih', begitu katanya. Lalu, aku membalas "Lho, iss aku kan orang Pontianak, kita satu SMA lho, lupa ya?'. Ternyata nama Riris Simanjuntak memang banyak yang memiliki. Bahkan, di friendlist Facebookku saja, ada sekitar 2-3 orang yang bernama Riris Simanjuntak. Teman satu gereja pun ada juga yang bernama Riris Simanjuntak. Menjadi agak repot kalau aku berkumpul bersama teman itu. Kalau ada yang memanggil nama Riris, keduanya pasti menoleh. Tapi, walaupun pasaran, tetap harus disyukuri, bagaimanapun juga tetap nama pemberian orangtua. Namaku sendiri, Riris Novianti Simanjuntak, lebih sering dipanggil Nopi (pasaran juga!), hanya beberapa orang saja yang memanggilku dengan sebutan Riris. Riris sendiri merupakan nama pemberian Opungku tercinta. Untuk para orangtua, mungkin kalau punya anak lebih kreatif lagi mencari nama untuk anaknya. Jadi, tidak kerepotan seperti aku. Begitulah susahnya punya nama yang pasaran. Sukanya nama pasaran bisa membuat orang kebingungan waktu ngegosipin kita 'Ikh, si Riris tuh gini lho',,'hah? masa seh? Riris yang mana dulu neh?', 'Itu lho, Riris yang itu', 'Gamungkin, dia ga gitu orangnya, mungkin Riris yang satunya lagi'...Nah lho! Bingung kan?!

18 May 2009

The Daniels



Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (PMK FTP UGM) punya angkatan 2007 yang luar biasa! The Daniels. Entah siapa duluan yang menjuluki kami para mahasiswa kristen TP-UGM 2007 sebagai angkatan Daniel. Daniel, tokoh alkitab yang pemberani dan punya hubungan ber-taste dengan Tuhan. Nopi, Sari, Agus, Paul, Ajay, Evan, Eri, Ndita, Nadine, Andre, Kusma, Tessa, Selphia, Anggie, Lita, Fannie, Rangga, Asih, Agnez, Thatha, dan Yoga, kami sudah 2 tahun bersama di kampus biru nan megah. Memang bukan angkatan yang sepenuhnya solid, tapi aku pribadi senang bisa mengenal mereka semua dengan segala karakter mereka yang menyebalkan, nyeleneh, dan 'nendang'. Tahun ini, periode kepengurusan PMK FTP UGM akan beralih tangan ke genggaman angkatan 2007, segala petuah, persiapan, dan wishes terangkat. Awalnya, aku agak pesimis dengan komposisi orang-orang di the daniels, tapi sewaktu mencoba bekerjasama dalam satu jalinan proyek dengan mereka, aku merasa malu dengan manusia-manusia itu. They're great! Begitu banyak hal yang aku dapat dari mereka. The Daniels memang luar biasa. Bukan hanya kebaikan, kehebatan, dan joke nyeleneh yang membuat the daniels menarik, tetapi juga taste-nya dengan Tuhan yang luar biasa, yang terkadang memaksa aku, orang Kristen yang nggak religius ini, untuk sesekali munafik. Tapi, apa boleh dikata, what a daniel! Semua tetap bersatu dalam persekutuan yang manis, dimana-mana tetap akan ada yang punya kelebihan ini dan ada yang punya kekurangan itu. We're the daniels cause we feel, grow, and listened like daniel.

16 May 2009

Dies Natalis Emas-nya UNTAN



Universitas Tanjungpura (UNTAN) terdapat di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Perguruan tinggi yang berstatus negeri ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1959. Pertama kali berdiri , UNTAN berstatus swasta yang berda di bawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Daya Nasional, lalu dinegerikan menjadi Universitas Negeri Pontianak (UNEP) pada tanggal 16 Mei 1963. Sesuai dengan perkembangan politik dan kenegaraan pada tahun 1965, UNEP diubah menjadi Universitas Dwikora pada tanggal 14 September 1965. Setelah itu, pada tanggal 15 Agustus 1967 diubah lagi menjadi UNTAN sesuai dengan SK Presiden RI No.171 tahun 1961, dengan 8 fakultas dan jenjang pendidikan hingga strata 2.
Saat ini, UNTAN sedang mempersiapkan perayaan ultah emasnya. Acara dimulai pada tanggal 2 Mei 2009, bertepatan dengan hari pendidikan nasional. Untuk memperingati hari spesialnya ini, UNTAN menerbitkan buku bunga rampai yang berisi buku-buku yang pernah diterbitkan oleh UNTAN. Selain itu, ada juga acara seminar internasional mengenai krisis global dengan topik bahasan krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, krisis lingkungan, dan krisis sosial-budaya. Topik yang terdengar klasik memang, tapi tidak da kata terlambat untuk belajar dan menganalisis isu global seperti itu. Acara seminar ini akan diselenggarakan pada 18-19 Mei 2009 dengan kerjasama antara UNTAN, ASAIHL, dan Konferensi Antar Universiti Borneo-Kalimantan. Selain itu, rangkaian ara lain yang juga diselenggarakan adalah lomba karya tulis mahasiswa tingkat UNTAN dan konvensi forum rektor Indonesia. Puncak acara rencananya akan dilangsungkan pada 20 Mei 2009 dengan orasi ilmiah dari Mendagri RI.
Walaupun, UNTAN belum punya nama besar di Indonesia, namun usahanya untuk mengharumkan namanya di dunia pendidikan patut diacungi jempol. Hal ini tampak dari usaha untuk selalu meningkatkan standarnya, memfasilitasi kegiatan mahasiswa, dan mengadakan jurusan baru setiap tahunnya. Sedikit demi sedikit namun pasti. Tidak menutup kemungkinan UNTAN menjadi 'sebesar' UGM atau UI. Untuk para mahasiswa UNTAN jangan rendah diri hanya karena mendengar orang memplesetkan UNTAN menjadi Universitas Hutan. Bagaimanapun juga kalian kader bangsa juga yang nanti turut memajukan bangsa yang tak seberapa dimata dunia internasional ini.
HAPPY ANNIVERSARY! GO UNTAN! Nama besar kota Pontianak juga bergantung padamu.
Untuk kalian yang baru lulus sma dan bingung mau kuliah dimana, atau kemarin tidak lulus USM/UM, mungkin bisa coba menjadikan UNTAN sebagai pilihan pada SNMPTN. Lihat Info Disini!

07 May 2009

Soft Drink Segar yang Merusak


Kemarin, sore hari di kampus, saya dan teman-teman iseng ngobrol di kantin kampus sambil menikmati sebotol soft drink segar. Rasa nikmat dan segar dari sebotol soft drink itu, sekaligus warnanya yang menarik menggelitik rasa ingin tahu saya untuk tahu apa dampak minuman sejuta umat ini bagi kesehatan.
Soft Drink, siapa yang tidak tahu minuman favorit segala kalangan ini? Kesegaran minuman ini sungguh menggugah selera apalagi ketika dahaga menyerang. Dengan berbagai varian rasa yang inovatif menambah ketertarikan untuk mengonsumsi soft drink. Namun, tahukah kamu? Efek dibalik soft drink alias minuman bersoda. Soft drink adalah minuman berkarbonat yang kandungan zat gulanya berlebih. Hasil penelitian di Amerika menerangkan bahwa mayoritas remaja di dunia mengonsumsi soft drink dua kali sehari. Tiap kalengnya mengandung 150 kalori gula. Itu berarti dalam setahun para remaja itu menghasilkan 108.000 kalori gula hanya dari soft drink, padahal batas normal seseorang mengonsumsi kalori gula adalah 3500 kalori saja per tahun. Jika lebih dari batas seperti itu sudah dapat dipastikan menyebabkan kegemukan atau obesitas!
Selain bisa membuat kita gemuk, ternyata soft drink juga bisa menyebabkan tulang kita keropos! Dalam laporan di American Journal of Clinical Nutrition, para ilmuwan menerangkan, soft drink sama sekali tidak memberi keuntungan yang berarti bagi para wanita, karena ternyata soft drink terbukti dapat menurunkan densitas tulang. Pemimpin peneliti Katherine Tucker, Director of Epidomiology and Dietary Assessment Program dari Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging mengatakan hal tersebut dan menghimbau para wanita untuk mengganti soft drink dengan minuman lain yang menyehatkan. Soft drink diet ternyata juga mempunyai efek yang sama dengan soft drink reguler, hanya saja kandungan kalorinya lebih rendah, sedangkan soft drink decafeinnated (tanpa kafein)tidak menyebabkan turunnya densitas tulang.Berarti dapat disimpulkan bahwa kafein pada soft drink-lah penyebab turunnya densitas pada tulang. Jika para wanita masih sering mengonsumsi soft drink bukan tidak mungkin mereka akan terserang osteoporosis sebelum menopause.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dimuat di jurnal General Dentistry, tingkat keasaman (pH) soft drink ternyata dapat merusak gigi. Tidak hanya itu, tingkat buffering atau kemampuan menetralisir asam juga berpotensi menimbulkan kerusakan pada enamel gigi. Fakta lain, menyebutkan keasaman soft drink juga tidak baik untuk tubuh, karena bibit penyakit dapat berkembang pada lingkungan asam.
Hal lain yang perlu kamu jadikan alasan untuk tidak meneguk soft drink adalah kandungan fosfatnya yang tinggi dapat merusak mineral yang dibuthkan oleh tubuh. Selain itu, soft drink juga mengandung aspartame yang dihubungkan dengan depresi, insomnia, dan penyakit saraf.
Sungguh efek yang mengerikkan dibalik kesegaran nikmat yang ditawarkan soft drink. Sepertinya, memang sudah saatnya kita beralih ke gaya hidup back to nature dengan membiasakan diri meminum air putih di kala haus ketimbang meneguk sebotol soft drink yang pelan-pelan mematikan.

06 May 2009

Cangkok Wajah Pertama di AS



Connie Culp (46) wanita asal Ohio, yang menjadi korban kesadisan suaminya sendiri Thomas yang menembak wajah Connie hingga hancur lima tahun silam menjadi obyek pencangkokan wajah pertama di AS. Tembakan itu menghancurkan pipi, rahang, hidung, dan satu matanya. Operasi Face Transplant itu dilakukan di Cleveland Clinic, Desember 2008 lalu. Face Transplant dapat dilakukan berkat kebaikan hati sebuah keluarga yang memberikan wajah kerabat wanita yang baru saja meninggal dunia. Operasi transplantasi tersebut dilakukan oleh tim dokter yang dipimpin oleh dr. Maria Siemionow dengan lama operasi 22 jam. Wajah yang ditransplant pada wajah Connie hingga 80 % dari wajah wanita yang meninggal dunia tersebut. Selasa, 5 Mei 2009 lalu, Connie memberanikan diri menampilkan diri di depan umum pasca operasi. Wanita ini sudah dapat berekspresi walaupun masih kaku, dapat mencium, dan merasakan makanan lagi, tetapi belum dapat berbicara dengan jelas. Ratusan serpihan peluru masih tertinggal di wajahnya yang membuat dia sulit bernapas hingga membutuhkan tabung di tenggorokan sebagai alat bantu pernapasan. Sebenarnya para pakar bedah sempat pesimis dengan kasus Connie ini. Dua bulan setelah insiden penembakan tersebut, dr. Risal Djohan yang memeriksa luka Connie tidak yakin dapat menolong Connie. Connie harus menjalani 30 kali operasi untuk mendapatkan hasil seperti sekarang.
Sang suami sendiri mendapat hukuman 7 tahun penjara sebagai ganjaran perbuatannya. Sungguh miris melihat Connie Culp yang tadinya berwajah cantik harus menahan malu dan mengelus dada saat anak-anak ketakutan melihat wajah hancurnya yang dikira monster. Sebaiknya, pemberian izin kepemilikan senjata untuk orang sipil harus diperketat lagi, agar kasus seperti ini tidak terulang lagi. Hmmm, salut buat tim dokter Cleveland Clinic atas keberhasilannya. Two thumbs up!

Pontianak


Pontianak adalah ibukota dari propinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak terletak di lintasan garis Khatulistiwa dengan ketinggian 0,1-0,15 meter di atas permukaan laut. Pontianak juga disebut Khun-Tien oleh penduduk etnis Tionghoa. Kota Pontianak didirikan oleh Sutan Syarief Abdurrahman pada tanggal 27 Oktober 1771 yang ditandai dengan pembukaan hutan di persimpangan tiga sungai Kapuas, sungai Landak, dan sungai Kapuas Kecil. Ketiga sungai ini memisahkan kota Pontianak, sehingga kota Pontianak terbagi menjadi 3 belahan. Nama Pontianak sendiri berasal dari nama hantu, yaitu Kuntilanak, yang dulu sering mengganggu Syarief Abdurrahman saat menyusuri sungai Kapuas, sepanjang 1,1 megameter. Kota Pontianak menjadi kota yang istimewa di Indonesia dan terkenal sebagai kota air, karena keberadaan sungai tersebut, yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Selain itu, letaknya pada garis equator juga membuat kota Pontianak terkenal sebagi kota Khatulistiwa yang ditandai dengan pendirian tugu Khatulistiwa atau Equator Monument di jalan Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa terletak di Siantan, Pontianak Utara.

Kota Pontianak didominasi oleh suku Dayak yang merupakan penduduk asli daerah tersebut, suku Melayu, dan suku Tionghoa. Suku-suku tersebut mewarnai kultur yang ada di Pontianak. Perayaan-perayaan besar suku-suku tersebut seringkali meramaikan suasana di kota Pontianak. Seperti upacara naik dango (dayak), gawai dayak, sembayang kubur atau cheng beng (tionghoa), dan imlek.

Sambal goreng tempoyak, sotong pangkong, dan bubur padas menjadi makanan khas daerah yang lezat. Selain itu, ada minuman lidah buaya, dodol lidah buaya, dan kerupuk lidah buaya yang menjadi buah tangan khas daerah ini, yang terbuat dari tanaman aloe vera yang sedang gencar diproduksi di kota Pontianak.
Tidak ada salahnya berkunjung ke kota ini. Anda bisa melihat tugu Khatulistiwa, berkunjung ke waterfront kota Pontianak, jika anda datang pada waktu perayaan budaya suku, anda dapat menyaksikan kultur luar biasa yang menakjubkan, dan masih banyak lagi. Bagi anda yang gemar berwisata kuliner, Pontianak merupakan pilihan yang tepat mengingat julukan kota Pontianak sebagai surga kuliner.

Bunga-bunga Cinta

Alkisah ada 4 orang gadis batak Novi Simanjuntak, Citra Simanjuntak, Bintang Simanjuntak, dan Dherma Pangaribuan (yang ini mamaknya yang boru Simanjuntak). Novi adalah seorang yang paling dewasa dan bisa diandalkan dari keempatnya, dia selalu menjadi penopang bagi yang lain, karena memang mereka butuh ditopang (apaan seh?!). Citra adalah yang terchildish dari semuanya, pernah suatu ketika dia melompat kegirangan saat untuk pertama kalinya melihat pantai sundak lalu berguling-guling, geleng-geleng, kejang-kejang, semua gerakan aneh ditunjukkannya, bahkan gerakan skj karena saking girangnya melihat keindahan pantai sundak. Bintang merupakan orang yang agak sedikit butuh penjelasan beberapa kali ketika berkomunikasi dengannya (alagh! Bilang aja bolot gitu…sok diplomatis), sedangkan Dherma adalah yang bernasib paling malang dari semuanya, karena dia adalah anak yang dibuang oleh keluarga Chung sekitar 19 tahun yang lalu, untunglah saat itu ada keluarga Pangaribuan/br. Simanjuntak yang mau mengadopsinya.
Suatu ketika mereka jalan-jalan di jalan C. Simanjuntak untuk sekedar melihat-lihat jalan yang bernama belakang sama dengan nama belakang mereka, kecuali Dherma tentu saja. Mereka jalan di tengah-tengah jalan raya tersebut, sehingga mengganggu lalu lintas di jalan tersebut. Hal tersebut mereka lakukan, karena mereka menganggap jalan tersebut adalah jalan bapak mereka, kecuali Dherma yang menganggap itu jalan mamaknya. ‘jalan bapakku, ya jalan ku jugalah, berarti suka-sukaku mau jalan dari sebelah mana’ begitu pikir mereka. Tiba-tiba dari belakang mereka melaju sebuah mobil sedan merah bernomor polisi BK 6666 KB yang didalamnya ada 4 orang pemuda batak. Tiiinnn…tiiinnn…’woy! Klen kiranya ini jalan bapak klen, nggak ditengok matamu mobilku mau jalan, minggir klen!’. Seketika itu juga keempat pemuda batak itu turun dari mobilnya dan memaki-maki keempat gadis itu. Keempat gadis itu tidak terima, lalu mereka balik arah untuk menantang orang-orang yang berani memaki mereka. Seeeehhht (ecek-eceknya bunyi kibasan rambut mereka),
Nan yi wang ji chu ci jian ni
Yi shuang mi ren de yan jing
Zai wo nao hai li
Ni de shen ying
Hui san bu qu
Wo ni de shuang shou gan jue ni de wen rou
Zhen de you dian tou bu guo qi
Ni de tian zhen
Wo xiang zhen xi
Qing Fei De Yi Voc. Harlem Yu (OST. Meteor Garden)
(kaya’ di filem2 tu ada lagunya kalo ada adegan orang terpesona)
tak disangka tak diduga keempat pemuda batak itu sungguh mempesona.
*Dalam hati mereka*
Novi : Bale…bole-bole gak budak ne, kame’ bawa balek gak ne ke kost. Budak kampus kame’ yang ntu tak can lha…yang ini jak (mak, dibawa-bawanye pulak bahasa kalimantannye).
Citra : nanti cerita sama mamah akh, aku abiz ketemu cowo ganteng.
Bintang : aiih, cakepnya. Bolehlah satu buatku.
Dherma : banjahheheheheh, yang itu tampan nian dabaa, kaya’ hua che lee.
Mereka pun mengurungkan niat mereka untuk melabrak keempat pemuda itu, tapi sebaliknya mereka malah berkenalan dengan pemuda-pemuda itu (mak, kacau dah ne). Keempat pemuda itu masing-masing bernama Matahari, Melati, Tulip, dan Mawar.
Novi : hmmm, maap yaa kami ganggu jalan kalian (sambil menatap terus ke arah Matahari)
Dherma : iya, sori lha yaa…owe olang tadi ga sengaja waa…laen kali owe ndak jalan di tengah lagi lhaa. Btw, nama lu olang sapa? (bertanya kepada Mawar).
Mawar : Namaku Mawar.
Dherma : Bah, bagus juga namamu yaa…(tadi cina, sekarang batak, tak konsisten si kawan ini)
Citra : Kalo kamyu namanya siapa? (bertanya pada Melati)
Melati : Namakyu melati, hwehe…
Bintang : Abang namanya siapa? (bertanya pada Tulip)
Tulip : Namaku Tulip dek…
Novi : Kalian asalnya darimana?
Melati : Dari Siantar…
Bincang-bincang hangat terangkat dianta mereka dan mereka saling tukar nomor hp. Mereka pun memutuskan untuk pulang. Sesampainya di markas mereka, Novi, Citra, Bintang, dan Dherma dengan menggebu-gebu mengomentari pertemuan mereka dengan 4 pemuda batak tampan tadi. ‘Mereka harus jadi milik kita’ kata Novi. ‘Iya, mamahku pasti setuju kalo Melati jadi pacarku’Citra menimpali. ‘Tapi mereka dari Siantar, jauh-jauh awak merantau ke Jogja masak dapat orang Siantar juga, tapi nggak papa lah, Bang Tulip kan ganteng’kata Bintang. ‘Iya, mereka ganteng, apalagi Mawar’gumam Dherma. Tak disangka komunikasi mereka dengan 4 pemuda itu terus berlanjut hingga akhirnya ke taraf yang serius. Akhirnya mereka hidup bahagia. Novi dengan Matahari, Citra dengan Melati, Bintang dengan Tulip, dan Dherma dengan Mawar.
Cerita ini adalah fiksi belaka. Jika terdapat kesamaan pada unsur nama, tempat, dan kejadian, hal itu merupakan suatu KESENGAJAAN, hwahahahaha.