rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

30 April 2010

Dari Galau Jadi Puisi...Alagh!!!

Bongkar-bongkar files di lapie ketemu begini ini...waktu dibaca lagi, rada geli juga, hihi ,,,


OH, TUHAN…
BISAKAH KUMINTA CINTANYA?
BISAKAH KUMINTA HATINYA?
SEBAGAI GANTINYA, AKAN KUBERI JUGA DIA CINTA SEPENUH HATI
RASA YANG MEMUNCAK SEMAKIN HARI MEMBUATKU MUAK
AKU TAK BERDAYA DENGAN SEMUA INI
AKU SUNGGUH-SUNGGUH INGIN MENGACAK RAMBUTNYA
INGIN KUTATAP TAWA DAN SENYUMNYA DARI DEKAT
INGIN KUDENGAR BERKALI-KALI SUARANYA YANG TAK LAGI KUINGAT
AKU JATUH CINTA PADANYA
PADANYA YANG DULU MEMBERIKU HARAPAN UNTUK MEMILIKI CINTA YANG TAK PERNAH KURASAKAN
PADANYA YANG KINI MENJAUH TANPA ALASAN, MEMBUATKU RINDU SETENGAH MATI
OH, TUHAN
AKU TAHU, AKU BERDOSA
AKU TAHU, AKU HANYA DATANG PADAMU SAAT KU SUSAH, SAAT KU MERASA SENDIRI
TAPI, KUMOHON DENGARKAN DOAKU
DOA YANG MENGINGINKANNYA
AKU SUNGGUH BUTA, AKU SUNGGUH BODOH
AKU SEPERTI ANAK KECIL YANG MERENGEK MINTA PERMEN
AKU MERENGEK MINTA CINTA PADAMU TUHANKU
 CINTA DARINYA, DIA YANG DULU KUKIRA KADO NATAL DARIMU

YOGYAKARTA, 13 MARET 2008
NOPIE’
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah, kalau yang ini aku buat waktu seorang temanku patah hati gitu, jadi sok-sok menghibur dengan membuat puisi norak ini....

Kala itu...
Saat Aku, Kau, dan Mereka yang kita kasihi...
Bertemu di tepi jalan sepi...
Malam itu...
Sungguh malam indah...
Awan berbalut sinar rembulan...
Walau dingin merasuki tubuh...
Meningkatkan gairah untuk panas...
Aku tak sanggup...
Sungguh-sungguh tak sanggup menatapmu lekat-lekat...
Ingin ku teriakan keperihan hatiku malam itu...
Namun, kehadiran mereka menghalangiku...
Aku tak mau mereka melihatku sebagai teman yang tak tegar...
Ku keluarkan senyuman dan tawa sekuat tenaga...
Demi memberitahu mereka bahwa aku baik-baik saja...
Sungguh kisah kita begitu singkat...
Hanya beberapa hari kita bersama...
Hanya beberapa hari aku membubung tinggi...
Hanya beberapa hari perasaan ini begitu kuat...
Dan dengan beberapa hari saja, kau mampu menghempaskanku dari harapan yang tinggi...
Ah, kisah ini begitu rumit...
Bahkan dengan logika sekalipun...
Begitu banyak kepelikan yang sungguh sulit dipikirkan dan dengan mudahnya membuat muak orang yang mendengar...
Inti saja...
Kau memberi harapan padaku...
Padaku yang benar-benar merindukan kehadiran cinta...
Namun, kau sendiri yang menghancurkannya...
Bahkan kau jadikan debu lagi dengan sikapmu...
Saat ini, aku lebih memilih mempersembahkan senyuman-senyuman manis padamu...
Saat ini, aku hanya ingin merenung dengan perasaan galau ini...
Saat ini, aku telah berdiri teguh dengan pilihan tepat di genggamanku...
Sedih yang kudulang kala itu, kulumat jadi satu dan ku lempar sejauh mungkin...
Bahkan, lebih jauh dari kepergianmu.
Didedikasikan untuk: O.A teman tercinta


Memori Tak Penting Namun Manis

Tepatnya hari Senin tanggal 3 September 2007 (kalo tak salah ingat lha yaa) hari pertama aku dan teman-teman angkatan 2007 lain di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Fakultas yang tidak terlalu populer dan hidup di bawah bayang-bayang Fakultas Pertanian, karena seringkali orang awam menyamakan kedua fakultas tersebut. Aku dan 72 mahasiswa keren lainnya tergabung dalam jurusan Teknik Pertanian 2007.  Jika tidak salah hitung, kami sudah 2 tahun 8 bulan menjalani rutinitas perkuliahan yang menurutku sangat membosankan untuk dijalani, you know…hanya duduk di bangku selama beberapa waktu di ruangan ber-AC mendengarkan dosen berceloteh tentang materi kuliah, tugas, praktikum-praktikum aneh, laporan, ujian, quiz, kalaupun ada organisasi-organisasi di kampus yang katanya wadah mahasiswa untuk menyalurkan hobi, talenta, mengasah ability, atau sekedar berkumpul melepas kepenatan, tidak sedikit juga yang jenuh dengan itu. Namun, apa boleh buat, semuanya tetap kami jalani mengingat orang Indonesia berpikir kuliah adalah pelatihan kerja. Jadi, “kuliah  yang bener donk biar dapet kerja yang bener juga” begitulah kira-kira pola pikir orang Indonesia yang notabene kebanyakan orang bodoh. Sebenarnya rutinitas itu terlalu berat untuk dijalani, tapi karena terlalu banyak orang dengan sikap childishnya di TeP 2007 yang selalu bertingkah aneh dan tidak peduli tingkahnya itu membuat orang-orang yang melihat mengernyitkan kening, rutinitas di kampus menjadi sesuatu yang sedikit menyenangkan. Ada juga segerombolan bandit yang sok keren dan…entahlah berlagak apatis atau memang apatis yang punya bahasa bonbin dan seperti lokomotif yang menghembuskan asap terus-menerus. Komunitas TeP 2007 juga menjadi lengkap dengan adanya kaum hedon, kaum aktivis, kaum diam seribu bahasa, dan sebagainya.  Begitu banyak cerita lucu yang tersimpan. Memang aneh jika melihat orang-orang dewasa yang sudah berumur 20 tahunan, tetapi masih lari sana-sini, lompat-lompat, cekikikan, bertengkar seperti anak kecil. Namun, itulah TeP 2007, jika mendengar keributan atau keanehan di kampus FTP UGM, dapat dipastikan 85 % kemungkinan biangnya adalah salah satu cah TeP 2007.

26 April 2010

i have bla...bla...bla for my lunch&dinner!

Tadi siang aku makan dengan menu spesial di burjo favoritku (warung makan sederhana level anak kost di Jogja, biasanya yang punya aa’ orang Sunda) … =P
 Mie Dok-Dok (sering aku plesetin jadi mie anjing-anjing) Rp 4.500,-

+Nasi Putih ½ porsi Rp 1.000,-
 
 +Es Teh Manis Rp 1.000,-

Ini resepnya Mie Dok-Dok (untuk 1 porsi), hihi…:
Bahan:
1 bungkus mie instan, minyak goreng, irisan kol secukupnya, irisan sawi hijau secukupnya, daging ayam dipotong dadu, garam secukupnya, merica secukupnya, kecap manis 1 sdm, irisan bawang merah secukupnya, dan irisan cabe rawit…
Cara membuatnya cuy!
  • Mie instan direbus hingga matang, lalu ditiriskan.
  • Terus minyak goreng dipanaskan yaa,, masukkan daging ayam, goreng hingga matang.
  • Bawang merah dan cabe rawit dimasukkan. Kalau sudah tercium bau-baunya, mie rebus, kol, dan sawi hijau dimasukkan.
  • Sesudah sayur matang, garam, kecap manis, dan merica dimasukkan, lalu aduk.
  • Siap disantap!!! =P sluuuurp,,,
Nggak tau kenapa, mie dok-dok itu sangat ‘nendang’ di lidahku!
MALAMNYA di House Of Raminten, Jogja:
I have triple sego kucing, sate usus, sate keong mas, and setup jambu for dinner! Blenger tenan,,

 sego kucing muanteb

 +ES DAWET GLADRI (isinya cendol, camcau, nangka, gula jawa, dan santan)

Ini porsi SANGAT besar lho…

 Lihat besar gelasnya!

Untuk kalian yang belum tahu House Of Raminten: 

sekedar info.. House Of Raminten adalah rumah makan yang oke banget untuk nongkrong, dengan menu makanan dan minuman yang sangat Jawa, sangat pas di lidah. Waiters&waitress nya juga lucu, mereka mbatikan + atribut2 Jawa yang aku nggak tau sebutannya. Konsep tempatnya juga bagus banget, ala Jawa tapi dikemas modern. 


 mbak raminten...
Raminten itu sendiri, katanya seh adalah nama pemiliknya, yang sebenarnya adalah seorang pria yang berubah jadi wanita secara mistis (katanya!). Dan, ssssst…pelayan laki-lakinya katanya adalah para gay. Sebagian besar dari mereka, berambut warna-warni, dan piercing di telinga kirinya! =’S
Tapi, overall, tempat ini recommended untuk dikunjungi! Kalian yang ingin berlibur ke Jogja, tempat ini mungkin bisa dimasukkan ke must-visit list kalian.

09 March 2010

TUHAN rasa Nano-Nano!!! =)

Aku adalah orang yang percaya dengan keberadaan Tuhan. Enggak peduli para filsuf atau siapapun bilang kalau Tuhan itu wujud pelarian manusia yang takut dengan ketidakpastian. Aku tetap percaya kalau sesuatu bernama Tuhan itu ada di dunia ini. Terlepas dari latar belakang agama ku, aku sangat tertarik dengan Tuhan! Menilik dari banyak peristiwa yang dulu-dulu di kehidupanku, sepertinya aku selalu beruntung. =)
Ada kalanya, aku berharap dan mendoakan sesuatu dengan Tuhan, tapi jawabannya sama sekali enggak bagus (menurutku!), pahit!, enggak enak, bener-bener susah untuk disyukuri! tapi setelah sekian lama (bahkan lama banget!) ada sesuatu yang lucu, manis, enak, atau apalah (pastinya enak!) yang muncul dari situ........
Tuhan kadang memberi sesuatu yang sama sekali tidak sesuai dengan yang aku harapkan, dan saat-saat seperti ini rasa Tuhan pahit banget (sori Tuhan!). Pengen buanget rasanya protes atau demo di depan rumah Tuhan, tapi lama-lama aku memang bisa nrimo (nah, disini Tuhan rasanya asam!)...kecut tapi segar. Setelah akhirnya ada sesuatu yang lebih indah dari yang ku harapkan muncul sebagai jawaban indah dari Tuhan, DI SAAT INILAH TUHAN RASANYA MANIS! ENAK BANGET! Emang bener kalau ada orang yang bilang semua indah pada waktunya! Tuhan emang penuh kejutan, tapi dasar aku manusia bego, pengennya dituruti, jadi susah bersyukur, padahal ada yang indah di balik itu semua, asal mau bersabar saja! iya toh???
Senang sekali punya Tuhan rasa Nano-Nano! Jadi membuat hidup keTuhananku makin rame!
(Ini Tuhan versi ku sebagai manusia biasa, jadi sama sekali tidak mengharapkan adanya kritik kalau aku enggak sopan sama Tuhan!)